Haley sendiri pernah menjabat sebagai duta besar AS di bawah pemerintahan Trump (2017-2021). Pada minggu ini, dia berkeras akan mempertahankan kampanyenya setidaknya melalui “Super Tuesday” pada 5 Maret mendatang. Pada hari itu, Partai Republik di 15 negara bagian dan satu wilayah AS akan memberikan suara untuk menetapkan capres pilihan mereka.
Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah Haley akan memperoleh perolehan suara yang lebih besar dari perkiraan, yang memungkinkannya berargumentasi bahwa dia memiliki momentum menuju Super Tuesday. Namun, dari 50 persen suara pemilihan pendahuluan Partai Republik di Carolina Selatan yang telah dihitung, Trump meraup 59,6 persen sedangkan Haley hanya 39,7 persen.
Dalam kampanyenya beberapa hari terakhir, Haley mempertajam serangannya terhadap Trump, mempertanyakan ketajaman mentalnya dan memperingatkan para pemilih bahwa Trump akan kalah dalam pemilihan umum tahun ini. Namun hanya ada sedikit bukti bahwa para pemilih Partai Republik tertarik pada tokoh selain Trump.
Masalah imigrasi, yang dijadikan fokus utama Trump dalam kampanye pemilunya, merupakan isu nomor satu bagi para pemilih dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik pada Sabtu. Menurut jajak pendapat Edison, sekitar 39 persen pemilih menyatakan isu tersebut sebagai perhatian utama mereka. Sementara ada 33 persen pemilih yang menyatakan bahwa masalah perekonomian menjadi perhatian utama mereka.
Sekitar 84 persen pemilih mengatakan, perekonomian tidak begitu baik atau bahkan dalam keadaan buruk. Hal ini menyoroti potensi kelemahan besar Presiden petahana Joe Biden dalam Pemilihan Umum AS yang akan digelar November nanti.