Peskov menambahkan, pertemuan menteri luar negeri (menlu) kedua negara di Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa (18/2/2025), sebagian besar difokuskan pada hubungan bilateral Rusia-AS.
Pembahasan tersebut, lanjut Peskov, juga menjadi langkah sangat penting menuju tercapainya penyelesaian perang Ukraina.
"Tetapi ini adalah langkah pertama. Tentu saja, tidak mungkin untuk memperbaiki semuanya dalam sehari atau seminggu. Ada jalan panjang yang harus ditempuh," kata Peskov.
Trump mengubah drastis kebijakan AS terhadap Rusia terkait perang di Ukraina dibandingkan dengan Joe Biden. Presiden ke-47 AS itu memerintahkan perundingan dengan Rusia tanpa mengikutsertakan Ukraina serta negara Eropa. Sementara itu pemerintahan Biden tak mengarahkan pembicaraan damai dengan Rusia, sebaliknya terus mengirim persenjataan ke Ukraina.
Trump bahkan berbicara melalui telepon dengan Putin, yakni pada Rabu pekan lalu. Dia yakin perang di Ukraina bisa diakhiri melalui kesepakatan dengan Putin. Meski demikian, Trump belum menjelaskan rencananya untuk menghentikan perang yang akan memasuki usia 3 tahun tersebut.
Hal yang menarik, Trump justru menyalahkan Ukraina sebagai biang kerok perang yang berlamgsung sejak Februari 2022. Bahkan Trump menyarankan kepada Ukraina untuk merelakan wilayah-wilayah yang telah dicaplok Rusia.