Sementara itu dalam percakapan, sebagaimana dilaporkan kantor berita Saudi Press Agency (SPA), MBS mengatakan kepada Trump bahwa pemerintahnya masih mampu untuk merespons serangan pemberontak Houthi yang didukung Iran.
Serangan drone Houthi pada Sabtu pagi memicu kebakaran di dua fasilitas minyak Aramco, yakni di Abqaiq dan Khurais, meskipun tak sampai menelan korban.
Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan, serangan ini memaksa perusahaan minyak negara itu untuk menghentikan sementara produksi di dua fasilitas, yang dampaknya mengganggu sekitar setengah dari total output perusahaan. Dengan kata lain, serangan menyebabkan penghentian produksi 5,7 juta barel minyak mentah per hari.
Pemberontak Houthi, melalui stasiun televisi mereka Al Masirah, menyatakan mereka meluncurkan operasi besar-besaran melibatkan 10 drone ke fasilitas itu.
Sementara itu di Washington, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyalahkan Iran atas serangan tersebut dan menyangsikan drone diterbangkan dari Yaman.
“Iran telah meluncurkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pasokan energi dunia," kata Pompeo, di Twitter.
"Amerika Serikat akan bekerja dama dengan mitra dan sekutunya untuk memastikan bahwa pasar energi tetap dipasok dengan baik dan Iran bertanggung jawab atas agresi ini,” ujarnya, menegaskan.