Diplomasi Intensif
Upaya ini didukung utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, serta menantunya Jared Kushner. Keduanya telah bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di New York pada Minggu (28/9/2025) untuk menjembatani perbedaan prinsip antara Washington dan Tel Aviv.
Hari ini, Trump dijadwalkan kembali bertemu Netanyahu guna membahas lebih rinci proposal tersebut.
Jika klaim Trump benar bahwa Hamas bersedia ikut dalam jalur diplomasi, hal ini bisa menjadi titik balik bersejarah. Pasalnya, selama ini kelompok perlawanan Palestina tersebut kerap diposisikan sebagai penghalang utama perdamaian oleh AS dan Israel.
Namun, banyak pengamat menilai masih terlalu dini menyebut keterlibatan Hamas sebagai konsensus nyata. Tantangan terbesar adalah bagaimana memastikan semua pihak, termasuk Israel dan dunia Arab, benar-benar berada di jalur yang sama menuju perdamaian.