Trump menyebut Iran sebagai kekuatan paling merusak di Timur Tengah. Dia juga membandingkan Iran dengan Arab Saudi, negara Teluk sangat kaya. Keruntuhan dan penderitaan Iran, kata Trump, disebabkan para pemimpinnya.
"Trump merasa dia bisa memberikan sanksi dan mengancam kita, lalu berbicara tentang hak asasi manusia. Semua kejahatan dan ketidakstabilan di kawasan disebabkan oleh mereka," kata Pezeshkian, seraya menambahkan negaranya yang justru menginginkan perdamaian, bukan AS yang suka mengobarkan perang.
Dia juga menolak untuk dibandingkan dengan Arab Saudi sebagai negara Muslim. Iran tak mungkin berperang melawan Saudi.
Trump, lanjut Pezeshkian, ingin memosisikan negara-negara Muslim di satu kotak lalu Iran di kotak lainnya.
"Dia ingin menciptakan ketidakstabilan di dalam negeri Iran," ujarnya.