YPG tetap memegang kendali atas sebagian wilayah Suriah dan menunjukkan diri seolah pihak yang membantu negara Barat dalam perang melawan ISIS.
"Saya kira ini merupakan kealahan tafsir atas identitas mereka sebenarnya. Mereka ada di sana sebagai organisasi teroris," kata Fidan.
Negara Barat, lanjut dia, menutup mata terhadap fakta bahwa YPG adalah perpanjangan dari PKK.
Turki juga telah mendesak AS untuk berhenti memberikan dukungan militer kepada Pasukan Demokratik Suriah (SDF), di mana YPG menjadi komponen tempur utamanya.
Lebih lanjut Fidan menegaskan Turki mengakui pemerintahan baru di Suriah sebagai mitra yang sah. Pihaknya juga telah membuka kembali Kedubes di Damaskus.
Turki mengakui Kelompok oposisi bersenjata Hayat Tahrir Al Sham (HTS) yang dipimpin Abu Mohammed Al Julani sebagai pemimpin de facto Suriah sehingga harus dihapus dari daftar organisasi teroris negara-negara Barat.