MOSKOW, iNews.id - Rusia enggan mengomentari soal pernyataan terbaru calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa dirinya bisa segera perang di Ukraina dalam waktu singkat. Invasi Rusia ke Ukraina sudah berlangsung 2 tahun lebih dan tak ada tanda-tanda mereda, bahkan semakin pelik.
Dalam debat Pilpres AS 2024 pekan lalu, Trump mengatakan jika menang dirinya akan menyelesaikan perang sebelum dilantik sebagai presiden yakni pada 20 Januari 2025. Pilpres AS akan berlangsung pada 5 November 2024 yang artinya dia mengaku bisa menyelesaikan konflik dalam 2 bulan.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, pemerintahannya belum mengetahui secara rinci rencana perdamaian Trump, termasuk siapa saja yang terlibat di dalamnya.
"Ini bukan pernyataan pertama Trump soal ini. Dia telah membuat pernyataan serupa sebelumnya. Tanpa mengetahui esensi dari pernyataan ini, kami tidak bisa mengomentarinya," kata Peskov, dikutip dari Reuters, Selasa (2/7/2024).
Dia menegaskan, setiap upaya perdamaian perang Ukraina yang diusulkan pemerintahan AS mendatang harus mencerminkan kenyataan di lapangan. Ukraina dan negara-negara mediator harus mengakui bahwa pasukan Rusia telah menguasai hampir 20 persen wilayah Ukraina.