Trump pada Selasa lalu memberikan batas waktu 10 hari kepada Rusa atau akan mengenakan sanksi dan tarif sekunder kepada Rusia serta negara-negara yang mengimpor minyak dari negara itu.
Ancaman Trump itu juga memicu konflik baru antara AS dan Rusia. Setelah menyampaikan ancaman tersebut, mantan Presiden yang juga Wakil Kepala Dewan Keamanan Nasional Rusia Dmitry Medvedev menanggapi ancaman itu dengan menyebut Trump tengah menyiapkan perang dengan negaranya sendiri.
“Trump sedang memainkan game ultimatum dengan Rusia. Dia harus ingat dua hal: 1. Rusia bukanlah Israel atau bahkan Iran. 2. Setiap ultimatum baru adalah ancaman dan langkah menuju perang. Bukan antara Rusia dan Ukraina, tapi dengan negaranya sendiri,” kata Medvedev, di media sosial X.
Pernyataan inilah yang disebut memicu reaksi keras dari Trump hingga dia mengerahkan dua kapal selam nuklir ke wilayah yang tak disebutkan.