Polisi lalu menyelidiki uang itu berdasarkan beberapa struk yang juga terdapat di plastik. Dari situ polisi berhasil mendapatkan identitas pemilik, yakni seorang pengusahan bernama keluarga Zhu.
Dalam dua jam, uang itu kembali ke pemiliknya di kantor polisi.
Zhu merupakan pimpinan perusahaan lokal. Dia menjelaskan tas itu dibuang oleh petugas kebersihan di tempatnya karena dikira sampah.
Zhu lalu memberi Li uang 20.000 yuan atau sekitar Rp44 juta sebagai ganjaran atas kejujurannya. Meskipun jumlah uang itu nyaris sama dengan gajinya setahun, Li menolak.
"Itu (mengembalikan uang) memang sudah seharusnya dilakukan, tidak perlu," katanya.
Cerita kejujuran Li menjadi viral di media sosial. Meskipun pekerjaannya hanya tukang sapu jalan, tapi hatinya sangat mulia. Karena kisah ini pula, isu seputar kecilnya gaji petugas kebersihan jalan di Haikou menjadi perdebatan warganet. Di kota itu, upah minimumnya 1.430 yuan atau sekitar Rp3,1 juta, terkecil di seluruh China.