WASHINGTON DC, iNews.id - Gedung Putih menyatakan Amerika Serikat harus menghadapi kenyataan bahwa Vladimir Putin adalah presiden Rusia. Pernyataan itu menyusul kemenangan telak yang diraih Putin dalam Pilpres Rusia 2024.
“Kenyataannya adalah Presiden Putin adalah Presiden Rusia, kami harus menghadapi kenyataan itu selama ini,” kata Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, dalam konferensi pers di Washington DC, Senin (19/3/2024).
Pilpres Rusia digelar sejak Jumat (15/3/2024) hingga Minggu (17/3/2024). Hasilnya, Putin meraih kemenangan mutlak. Presiden petahana itu meraup 87,28 persen suara, berdasarkan 100 persen surat suara yang telah dihitung oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Rusia pada Senin.
Kandidat lainnya, Nikolay Kharitonov yqng menjabat ketua Komite Pembangunan Timur Jauh dan Arktik di DPR Rusia, memperoleh 4,31 persen suara. Berikutnyq, Leonid Slutsky (ketua Komite Urusan Internasional DPR Rusia) hanya mendapatkan 3,20 persen suara.
Sementara Vladislav Davankov (wakil ketua DPR Rusia) mengantongi 3,85 persen. Dengan hasil tersebut, Putin--seperti yang sudah diprediksi--mengamankan masa jabatan barunya untuk 6 tahun ke depan.
Wakil Juru Bicara Utama Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, sebelumnya mengatakan, para pejabat Amerika Serikat tidak akan melakukan panggilan telepon apa pun untuk mengucapkan selamat kepada Putin atas terpilihnya kembali dia sebagai presiden Rusia. “Saya pikir aman untuk mengatakan bahwa pastinya tidak akan ada ucapan selamat apa pun yang datang dari Amerika Serikat,” kata Patel saat konferensi pers, Senin.