Turki Serang Suriah, Erdogan Ingin Rebut Kota yang Dikuasai Kurdi lalu Dikembalikan ke Suku Arab

Anton Suhartono
Recep Tayyip Erdogan (Foto: AFP)

Pasukan AS sudah berada 5 tahun di Suriah untuk bekerja sama dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin milisi Kurdi dalam melawan ISIS. Namun Presiden Donald Trump telah mengumumkan berakhirnya misi perang melawan ISIS di Suriah sehingga keberadaan pasukannya sudah tak diperlukan lagi.

"Ini merupakan pendekatan postif," kata Erdogan.

Dia juga menyambut pendekatan yang digunakan Rusia. Militer Rusia yang juga bercokol di Suriah sejauh ini tak menghalangi pasukan Turki untuk merebut kota utama lainnya, seperti Kobani.

"Ada banyak isu saat ini, tetapi tampaknya tidak akan ada masalah di Kobani dengan pendekatan positif dari Rusia seperti yang sekarang," kata Erdogan.

SDF menguasai timur Suriah lokasi yang kini dibombardir Turki dalam serangan sejak Rabu pekan lalu. Turki ingin mendorong SDF masuk lebih dalam ke wilayah Suriah sehingga perbatasannya aman dari upaya pemberontakan dan terorisme. Kerja sama antara SDF dan pasukan AS dalam memerangi ISIS di Suriah dinyatakan selesai pada Maret 2019.

Data statistik Kurdi mengungkap, sekitar 12.000 anggota keluarga militan ISIS dari 54 negara ditahan di kamp-kamp Kurdi, yakni sekitar 8.000 anak-anak dan 4.000 perempuan.

Sementara para laki-laki yang ikut berjuang saat ISIS masih berkuasa, termasuk dua pria asal Inggris yang dikenal kejam, ditahan di tempat berbeda oleh militer AS.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
5 hari lalu

Ketika Trump Bela Presiden Suriah Ahmad Al Sharaa saat Bicara dengan Netanyahu

Internasional
5 hari lalu

Trump Beri Peringatan Ini ke Netanyahu soal Gencatan Senjata di Gaza

Internasional
6 hari lalu

Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Israel Harus Angkat Kaki dari Wilayah Pendudukan Suriah

Internasional
7 hari lalu

Paus Leo Tegaskan Dukung Kemerdekaan Palestina

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal