WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) kembali mengalami kegagalan uji terbang rudal hipersonik Air Launched Rapid Response Weapon (ARRW) AGM-183A. Ini merupakan kegagalan ketiga yang dialami AS.
Pejabat Angkatan Udara AS Heath Collins mengatakan kepada majalah War Zone, penyebab kegagalan belum diketahui, seperti pada dua uji coba sebelumnya.
Disebutkan, selama uji coba yang berlangsung pada Rabu (15/12/2021), rudal gagal untuk memisahkan diri dari sayap pesawat pengebom B-52H.
"Rangkaian peluncuran dibatalkan sebelum penembakan akibat permasalahan yang tidak diketahui. Rudal akan dikembalikan ke fasilitas. Analisis telemetri dan data segera dimulai," kata Collins, kepada majalah itu, seraya menambahkan AU akan melanjutkan uji coba sesegera mungkin.
Pada Juli lalu otoritas AS menyatakan uji coba ARRW yang kedua gagal karena motor roket tidak menyala dengan benar. Rudal hipersonik berhasil terpisah dari pesawat pengebom B-52 namun roket tidak menyala.
Sebelum itu, pada April, uji coba pertama juga gagal karena rudal tak mau terlepas dari pesawat pengebom.
Militer AS sedang mengembangkan setidaknya tiga jenis senjata hipersonik, yakni Conventional Prompt Strike oleh Angkatan Laut (AL) serta Long Range Hypersonic Weapon dan ARRW oleh AU.