Lecornu mengatakan, sejak Februari ini, Prancis telah memasok 3.000 peluru kaliber 155 ke Ukraina per bulan.
Pada Jumat (16/2/2024), Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menandatangani perjanjian keamanan selama 10 tahun. Menurut Macron, perjanjian itu akan berlaku sampai Ukraina bergabung dengan NATO.
Perjanjian tersebut antara lain mencakup penyediaan bantuan militer sebesar 3 miliar euro ke Ukraina pada 2024. Selain itu, ada juga poin kesepakatan yang menyangkut pasokan peralatan militer modern ke Ukraina yang sesuai dengan standar NATO, pelatihan tentara Ukraina, serta upaya untuk memperkuat industri pertahanan Ukraina.
Negara-negara Barat telah memberikan bantuan militer dan keuangan ke Kiev sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada Februari 2022. Kremlin sudah berulang kali memperingatkan agar mereka menghentikan pengiriman senjata ke Kiev. Menurut Moskow, hal itu hanya akan memperparah konflik lebih lanjut antara Rusia dan Ukraina.