MOSKOW, iNews.id - Pasukan Rusia berhasil menembakkan tiga rudal hipersonik Kinzhal selama operasi militer khusus di Ukraina. Serangan rudal yang mampu melesat 14.800 km per jam itu menargetkan fasilitas militer Ukraina.
Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu mengatakan rudal Kinzhal menunjukkan performa yang memuaskan di medan pertempuran.
"(Kinzhal) Telah digunakan pada tiga kesempatan selama operasi militer khusus. Itu menunjukkan performa yang luar biasa pada tiga kesempatan, kualitas yang tidak dimiliki oleh rudal serupa lainnya di dunia,” kata Shoigu, dalam wawancara dengan stasiun televisi Russia 1, Minggu (21/8/2022).
Kinzhal atau berarti belati merupakan rudal udara ke darat yang mulai digunakan sejak 2017. Kecepatan lajunya mencapai 12 Mach, namun tetap bisa bermanuver untuk menghindari sistem pertahanan musuh. Rusia mengklaim tak ada satu pun sistem pertahanan udara di dunia saat ini yang mampu menghentikan rudal berkemampuan nuklir tersebut.
Kinzhal bisa diluncurkan dari pesawat pengebom Tu-22M3 atau pesawat pencegat MiG-31.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia pertama kali melaporkan penggunaan rudal Kinzhal pada pertengahan Maret. Targetnya saat itu adalah gudang senjata di dekat Kota Ivano-Frankovsk. Kuat dugaan itu adalah kali pertama senjata hipersonik digunakan dalam pertempuran.
Kinzhal merupakan satu dari beberapa rudal hipersonik yang digunakan dan dikembangkan Rusia, di samping glider Avangard yang dipasang pada ICBM berbasis silo dan Zirkon yang segera digunakan Angkatan Laut (AL).