KIEV, iNews.id – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut situasi militer di sekitar Bakhmut sangat panas. Selama berbulan-bulan, kota itu menjadi medan pertempuran yang paling sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina.
“Terima kasih kepada tentara kami yang berjuang di Avdiivka, Maryinka, dan Bakhmut. Terutama Bakhmut, di sana sangat panas.” kata Zelensky dalam pidatonya yang disiarkan lewat video pada Minggu (2/4/2023) malam.
Sementara pendiri pasukan tentara bayaran Wagner Group Rusia, Yevgeny Prigozhin, mengatakan pasukannya telah mengibarkan bendera Rusia di gedung pemerintahan di kota itu. Namun tidak ada indikasi dari pejabat Ukraina bahwa Bakhmut telah jatuh ke tangan Rusia.
“Dari sudut pandang hukum, Bakhmut telah diambil alih (Rusia). Musuh kini terkonsentrasi di bagian barat,” ungkap Prigozhin, dalam pesan audio yang diunggah lewat akun Telegram layanan persnya.
Pasukan Rusia selama berbulan-bulan mencoba untuk mengepung dan merebut Bakhmut. Sebelum agresi militer Rusia diluncurkan tahun lalu, kota itu memiliki penduduk 70.000 jiwa.
Seorang pejabat senior Ukraina sebelumnya menggambarkan situasi di sekitar kota sangat tegang. Komando militer di sana mempertimbangkan setiap gerakan dengan hati-hati.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar mengatakan, pasukan militernya terus mempertahankan posisi mereka di Bakhmur. Sementara pasukan Rusia, menurut dia, kurang memperhatikan kerugian mereka saat mereka melakukan serangan.