Ukraina Lepaskan 9 Tentara Rusia sebagai Jaminan Pembebasan Wali Kota Melitopol

Ahmad Islamy Jamil
Tentara Rusia sedang berkumpul di salah satu pangkalan udara (ilustrasi). (Foto: Reuters)

Zelensky menilai perundingan damai antara negaranya dan Rusia harus dilanjutkan. Kendati kesepakatan damai kedua negara bekas Uni Soviet yang bertetangga tersebut masih sulit untuk dicapai saat ini, dia melihat pembicaraan ke arah itu sangat penting. 

Menurut Zelensky, posisi perundingan yang dijalani kedua pihak kini terdengar lebih realistis. Akan tetapi, masih diperlukan lebih banyak waktu untuk mencapai titik temu.

Rusia mulai melancarkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari. Operasi itu sebagai tanggapan atas permintaan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) kepada Moskow, agar memberikan mereka perlindungan terhadap serangan intensif oleh pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, operasi khusus itu hanya menargetkan infrastruktur militer Ukraina. Penduduk sipil pada prinsipnya tidak dalam bahaya. 

Moskow pun telah berulang kali menegaskan tidak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina. Namun, negara-negara Barat telah memberlakukan banyak sanksi terhadap Rusia atas serangan ke Ukraina tersebut.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

UU Peradilan Militer Digugat ke Mahkamah Konstitusi, Kenapa?

Internasional
2 hari lalu

Kamboja Bantah Rekrut Tentara Bayaran Asing dari Rusia Lawan Thailand

Internasional
3 hari lalu

Trump Sebut 30.000 Orang di Ukraina Tewas dalam Perang Lawan Rusia

Internasional
3 hari lalu

Trump Ungkap Alasan Sulitnya Damaikan Perang Rusia dan Ukraina

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal