Rusia juga akan menembakkan rudal hipersonik jarak menengah Oreshnik. Rudal canggih ini pertama kali diuji coba Rusia dalam pertempuran pada November 2024. Target serangan saat itu adalah fasilitas militer Ukraina Yuzhmash di Dnipro. Para pejabat Rusia mengklaim daya rusak rudal Oreshnik setara dengan nuklir berdaya ledak rendah.
Belarus dan Rusia menandatangani perjanjian keamanan pada Desember 2024. Perjanjian tersebut mengikat kedua negara untuk saling mempertahankan kedaulatan dengan segala cara jika diserang.
Pada 2023, Rusia mengerahkan senjata nuklir taktis dan rudal balistik jarak pendek di wilayah Belarusia dengan alasan ketegangan dengan Barat.
Lukashenko juga menyerukan percepatan pengiriman rudal Oreshnik sebelum akhir 2025.