Ukraina Tuding Rusia Dalang Serangan Siber dalam Perang Hibrida

Ahmad Islamy Jamil
Ilustrasi serangan siber. (Foto: Ist.)

Seorang eksekutif keamanan siber sektor swasta terkemuka di Kiev, Oleh Derevianko mengatakan, para penyusup menembus jaringan pemerintah melalui pemasok perangkat lunak bersama dalam serangan rantai pasokan seperti kampanye spionase siber Rusia SolarWinds 2020 yang menyasar Pemerintah AS.

Pada 2017, Rusia menargetkan Ukraina dengan virus NotPetya, menjadi salah satu serangan siber paling merusak yang pernah tercatat. Serangan itu menyebabkan kerugian lebih dari 10 miliar dolar AS secara global. Virus itu, juga menyamar sebagai ransomware, mampu menghapus seluruh jaringan.

Dalam serangan yang merusak jaringan web secara massal di Ukraina pada Jumat (14/1/2022) lalu, sebuah pesan yang ditinggalkan oleh penyerang mengklaim bahwa mereka telah menghancurkan data dan menempatkannya secara online. Namun, pihak berwenang Ukraina menyebut klaim tersebut tidak terjadi.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Nasional
9 jam lalu

Indonesia Kerja Sama dengan Rusia, Bikin Kapal Cepat Ramah Lingkungan

Internasional
19 jam lalu

Gawat! Rusia Siap-Siap Uji Coba Senjata Nuklir

Internasional
19 jam lalu

Putin Tanggapi Serius Rencana Amerika Uji Coba Senjata Nuklir

Internasional
2 hari lalu

Putin Ungkap Kelebihan Drone Torpedo Nuklir Poseidon, Melaju Lebih Cepat dari Kapal Perang

Internasional
3 hari lalu

Rumania Borong 18 Jet Tempur F-16 Belanda Cuma Seharga Rp19.200, Ternyata Bukan untuk Perang

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal