KIEV, iNews.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia berencana melakukan serangan teror ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia. Pembangkit energi nuklir terbesar di Eropa itu berada di wilayah yang dikuasai Rusia, namun pengoperasiannya dilakukan pekerja Ukraina.
Berdasarkan informasi yang diterima dari intelijen, kata Zelensky, serangan teror itu bertujuan untuk melepas radiasi.
"Intelijen menerima informasi bahwa Rusia sedang mempertimbangkan skenario aksi terorisme di pembangkit nuklir Zaporizhzhia, aksi teroris dengan melepas radiasi. Mereka telah menyiapkan segalanya untuk ini," kata Zelensky, dalam pesan video di Telegram, seperti dilaporkan kembali Reuters, Kamis (22/6/2023).
Zelensky tidak menyebutkan bukti apa yang didapat intelijen terkait tuduhan rencana sabotase tersebut.
Sementara itu Rusia membantah pernyataan Zelensky. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, pernyataan Zelensky soal PLTN Zaporizhzhia merupakan kebohongan.
Menurut Peskov, inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) baru saja mengunjungi pembangkit tersebut dan hasilnya semuanya beropraasi dengan baik.