"UNESCO adalah badan yang terus menulis ulang sejarah, antara lain, dengan upaya untuk menghapus koneksi Yahudi ke Yerusalem," kata Dubes Israel untuk PBB Danny Danon, saat itu.
Mundurnya AS dan Israel dari UNESCO dianggap tidak memberi dampak besar secara keuangan karena badan itu sudah menghadapi pemangkasan anggaran besar-besaran sejak 2011. Ketika itu AS dan Israel sama-sama berhenti membayar iuran setelah Palestina dinyatakan sebagai anggota penuh PBB.
Sejak saat itu, AS yang sebelumnya menyumbangkan sekitar 22 persen dari total anggaran UNESCO, menunggak iuran 600 ribu dolar untuk UNESCO. Ini juga menjadi salah satu alasan keputusan Trump untuk menarik AS dari UNESCO, sementara Israel berutang sekitar 3 juta dolar.