Sejak tahun 2019, sektor influencer sangat mengusai industri kreatif. Diperkirakan perputaran uang di sektor itu mencapi Rp241 triliun-Rp276 triliun secara global.
"Ini menggabungkan keterampilan media, PR, dan pemasaran yang sudah ada, tetapi juga merupakan bidang yang baru di dalam dirinya sendiri," tuturnya.
Dr O'Leary mengatakan bahwa kadang-kadang seseorang dapat menjadi influencer hampir secara tidak sengaja. Namun, program ini akan bertujuan untuk mendidik mahasiswa tentang bagaimana menjaga audiens dan cara bekerja dengan bisnis untuk menghasilkan uang dari itu.
"Sebagai seseorang yang menjadi bintang, menciptakan konten di rumah atau sendiri, mereka mungkin tidak memiliki pemahaman tentang seluruh bagian industri di mana terdapat kontrak dan agen, dan bisnis yang terlibat," katanya.