“Oleh karena itu, jika membutuhkan dua negara, jelas Palestina perlu diakui sebagai sebuah negara,” kata menlu Kolombia itu lagi.
Kolombia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada 2 Mei lalu. Petro beberapa kali menentang tindakan militer Israel di Jalur Gaza, dan bahkan menyebutnya sebagai genosida.
Pada Maret, Petro mengumumkan bahwa Bogota akan menangguhkan semua pembelian senjata dari Israel. Pada saat yang sama, presiden Kolombia itu menandatangani pernyataan bersama 18 negara yang menyerukan kelompok pejuang Hamas Palestina untuk segera membebaskan tawanan Israel yang ditahan di Gaza, demi tercapainya gencatan senjata yang langgeng.