SANAA, iNews.id - Kelompok Houthi Yaman meningkatkan eskalasi ancaman terhadap Israel usai menghantam Bandara Ramon lewat serangan drone pada Minggu (7/9/2025). Tidak hanya mengklaim keberhasilan serangan, Houthi kini memperingatkan seluruh maskapai penerbangan yang beroperasi di Israel agar tidak menggunakan bandara-bandara negara itu.
Peringatan keras ini disampaikan melalui siaran televisi Al Masirah. Houthi menegaskan, seluruh bandara yang dibangun Israel di atas tanah Palestina akan terus menjadi target serangan.
Operasi Drone Skala Besar
Dalam pernyataannya, Houthi mengaku melancarkan operasi militer skala besar menggunakan delapan drone kamikaze. Target mereka tersebar mulai dari Gurun Negev, Umm Al Rashrash (Eilat), Ashkelon, Ashdod, hingga Jaffa (Tel Aviv).
Satu drone berhasil menghantam terminal kedatangan Bandara Internasional Ramon di Israel selatan, sementara tiga lainnya diarahkan ke dua fasilitas militer penting di Gurun Negev. Drone sisanya menyerang fasilitas vital di Ashkelon.
Akibat serangan ke Bandara Ramon, wilayah udara di atas bandara sempat ditutup selama 90 menit. Rekaman di media sosial memperlihatkan kaca terminal pecah dan lantai dipenuhi serpihan, dengan dua orang mengalami luka ringan.
Peringatan kepada Maskapai Sipil
Houthi mengklaim serangan ke bandara membuktikan bahwa jalur udara Israel tidak aman. Mereka menegaskan, semua maskapai internasional sebaiknya menghindari penerbangan ke bandara-bandara Israel demi keselamatan.
“Operasi kami tidak akan berhenti. Selama Israel menduduki tanah Palestina, bandara mereka akan menjadi sasaran,” tegas pernyataan resmi Houthi.
Pernyataan ini dinilai sebagai upaya Houthi memperluas tekanan internasional terhadap Israel, karena menyasar sektor penerbangan sipil yang sangat vital.