McDonald pernah menjabat sebagai wakil presiden di Lehman Brothers, perusahaan jasa keuangan global Amerika yang didirikan pada 1847. Pada 2008, saat krisis keuangan melanda dunia, perusahaan tersebut bangkrut. Pada masa itu, Lehman adalah bank investasi terbesar keempat di Amerika Serikat, di belakang Goldman Sachs, Morgan Stanley, dan Merrill Lynch.
Menurut McDonald, Pemerintah AS ke depannya mungkin terpaksa mengajukan backstop atau dana cadangan yang jauh lebih besar yang mencakup simpanan nasabah dengan nilai di atas 250.000 dolar AS (Rp3,82 miliar).