AS bercokol di Afghanistan sejak 2001 atau setelah peristiwa serangan 11 September (9/11). Ini menjadikannya sebagai medan pertempuran AS paling lama dalam sejarah. Selama 17 tahun berada di Afghanistan, AS kehilangan sekitar 2.300 tentara.
Presiden AS saat itu George W Bush melancarkan operasi militer untuk mencari Osama bin Lacen, tersangka utama serangan 9/11. Perang menjadi panjang karena Taliban menolak menyerahkan Osama bin Laden yang kemudian ditembak mati di Pakistan di 2011.
Tak hanya itu, keberadaan AS juga memiliki misi untuk melucuti Taliban dari kekuasaan di berbagai daerah.
Operasi militer AS di Afghanistan dihentikan pada 2014. Namun sejak itu Taliban memulai membangun kekuatan dan menguasai kembali daerah-daerah yang pernah direbut.
AS pun tak menarik sepenuhnya kekuatan dari Afghanistan. Misi militer AS kini membantu pemerintahan dalam menjaga stabilitas keamanan, seperti melatih polisi dan pasukan militer.
Sementara itu saat kampanye pilpres AS pada 2016, Donald Trump mengatakan akan mengurangi pasukan AS di Afghanistan dengan alasan membuang-buang uang. Namun tahun lalu dia berubah pikiran, bahkan menambah kekuatan yakni 3.000 pasukan.