Rudal berbahan bakar cair bernama RS-28 Sarmat atau dijuluki Satan 2 pertama kali diumumkan ke publik pada tahun 2018. Senjata mematikan tersebut seharusnya mulai dioperasikan tahun lalu.
Pernyataan ini disampaikan Putin 2 hari setelah menyampaikan pidato memperingati setahun operasi militer khusus ke Ukraina. Putin mengumumkan penangguhan kesepakatan kontrol senjata nuklir New START dengan Amerika Serikat (AS).
Dia juga menempatkan sistem strategis baru dalam posisi siaga tempur dan memperingatkan bahwa Rusia siap melanjutkan uji coba nuklir.
Laporan CNN mengungkap, Rusia menguji coba rudal Sarmat sebelum Presiden Joe Biden berkunjung ke Ukraina pada Senin lalu. Namun uji coba itu gagal.
Rudal Sarmat memiliki panjang 35 meter dan mampu menjangkau target sejauh 18.000 km. Kemampuannya adalah bisa membawa setidaknya 10 hulu ledak nuklir yang bisa dilepaskan secara terpisah.