NIAMEY, iNews.id - Pemerintah Niger yang kini dikuasai junta militer mengusir semua diplomat Prancis. Selain itu, tentara Prancis juga dipastikan keluar dari negara itu pada 22 Desember 2023.
Melansir dari Africanews, Kamis (14/12/2023), Presiden Niger sebelumnya Mohamed Bazoum dikenal dekat dengan Prancis. Tentara Prancis itu ditempatkan di Niger sebagai bagian dari perang melawan kelompok bersenjata.
"Pada tanggal 22 Desember, semua prajurit Prancis dan logistik mereka akan secara definitif meninggalkan Niger," tulis ketarangan resmi pemerintah Niger.
Niger dikuasai junta militer sejak kudeta pada 26 Juli 2023.
Sejak kudeta yang menggulingkan presiden Mohamed Bazoum. Junta militer Niger secara bertahap memutuskan ikatan dengan beberapa mitra Barat.
Pada awal Desember, Niamey mengumumkan akhir dari dua misi keamanan dan pertahanan sipil dan militer Uni Eropa.
Pada saat yang sama, sejak kudeta, Niger telah bekerja sama dengan Burkina Faso dan Mali, yang juga berada di bawah pemerintahan militer.
Niger telah dilanda serangan berdarah di bagian barat dan tenggara oleh KKB yang terafiliasi dengan al-Qaeda dan ISIS.