Juru bicara itu juga menambahkan, China harus mengklarifikasi apakah komentar ini mencerminkan posisinya atau tidak.
Sebagai informasi, tiga negara Baltik dan Ukraina dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet. Mereka pun bereaksi dengan cara yang sama seperti Prancis.
"Aneh mendengar versi absurd sejarah Krimea dari seorang perwakilan negara yang sangat teliti tentang sejarah seribu tahunnya," tulis Mykhailo Podolyak, seorang asisten presiden senior Ukraina, di Twitter.
Kementerian luar negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.