Hasil ini lebih rendah dari 96 persen efektivitas vaksin secara keseluruhan pada 7 hari atau lebih setelah pengguna menerima dosis kedua atau 95 persen berdasarkan hasil uji klinis tahun lalu.
Namun para peneliti menawarkan optimisme bahwa vaksin masih menawarkan perlindungan terhadap penyakit parah pada orang yang terinfeksi setelah mendapat suntikan.
"Perlindungan sedikit berkurang pada pasien dengan beberapa penyakit penyerta. Namun hasil ini sangat menggembirakan karena menunjukkan sebagian besar kasus Covid-19 mampu dicegah dengan vaksinasi, bahkan pada orang tua dengan penyakit kronis," kata Ran Balicer, kepala bidang inovasi Clalit, dikutip dari Reuters, Jumat (23/4/2021).
Orang dengan penyakit kronis, bahkan yang lebih parah, lanjut dia, harus mendapat suntikan Pfizer karena sangat efektif melindungi dari potensi komplikasi.
Penelitian tersebut juga dilakukan oleh Harvard dan University of Michigan dan dipublikasikan di New England Journal of Medicine pada Kamis (22/4/2021).