Venezuela Siaga Penuh Hadapi Kemungkinan Serangan Amerika, Warga Sipil Dilatih Perang

Anton Suhartono
Venezuela menyatakan siaga militer penuh setelah kapal induk USS Gerald R Ford Amerika Serikat (AS) tiba di perairan Karibia (Foto: AP)

KARAKAS, iNews.id - Pemerintah Venezuela menyatakan siaga militer penuh setelah kapal induk USS Gerald R Ford Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) tiba di perairan Karibia. Kapal induk terbesar di dunia itu datang bersama gugus tempur lengkapnya dari Timur Tengah, memicu kekhawatiran akan kemungkinan serangan militer terhadap Venezuela.

Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino mengatakan, seluruh elemen pertahanan nasional kini dalam posisi siap tempur menghadapi setiap kemungkinan agresi. 

“Kami telah mengerahkan seluruh kekuatan, angkatan darat, laut, udara, pasukan sungai serta unit rudal strategis. Selain itu, milisi dan warga sipil juga diterjunkan untuk memperkuat garis pertahanan,” ujarnya, dalam pernyataan resmi, dikutip Rabu (12/11/2025).

Langkah ini diambil setelah Washington mengirim gugus tempur kapal induk USS Gerald R Ford ke Laut Karibia. Menurut Departemen Pertahanan AS (Pentagon), pengerahan tersebut merupakan bagian dari operasi pemberantasan kartel narkoba internasional. Namun, Karakas menilai alasan itu hanya dalih untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

AS Perkuat Kehadiran Militer di Karibia

Departemen Pertahanan AS telah mengonfirmasi kehadiran kapal induk tersebut bersama sekitar 4.000 personel dan sejumlah pesawat tempur taktis. 

Dalam beberapa pekan terakhir, militer AS juga memperluas jangkauannya dengan menambah pasukan di Puerto Riko, El Salvador, Panama, serta Trinidad dan Tobago. Langkah itu diklaim sebagai latihan dan operasi keamanan regional.

Pemerintahan Presiden Donald Trump, yang kini menjalani masa jabatan keduanya, menyebut misi ini sebagai bagian dari upaya memerangi perdagangan narkoba dan melindungi keamanan nasional AS. Para pejabat Gedung Putih menuduh Maduro memiliki hubungan dengan Tren de Aragua, geng narkoba besar asal Venezuela yang disebut memiliki jaringan hingga ke wilayah AS.

Maduro Tuding AS Ingin Gulingkan Pemerintahannya

Presiden Maduro menolak keras tuduhan itu dan menyebut langkah Washington sebagai tindakan provokatif yang mengancam kedaulatan negaranya. 

“Mereka tidak mencari keadilan, mereka mencari kendali atas Venezuela. Tapi rakyat kami siap mempertahankan tanah air dengan darah dan keberanian,” ujarnya, dalam pidato yang disiarkan televisi nasional.

Maduro juga memerintahkan pembentukan unit pertahanan sipil di setiap distrik, menggabungkan milisi rakyat, polisi, dan sukarelawan dalam latihan bersama militer. Karakas menyebut langkah itu sebagai “mobilisasi rakyat untuk mempertahankan revolusi.”

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
11 jam lalu

Shut Down Pemerintah Berakhir Setelah 43 Hari, Ini Janji Trump kepada Warga AS

Internasional
11 jam lalu

Trump Teken Rancangan Anggaran Federal, Shut Down Pemerintah AS Resmi Berakhir

Internasional
11 jam lalu

Daftar 6 Muslim Menang Pilkada Amerika, dari Wali Kota hingga Wakil Gubernur

Internasional
11 jam lalu

Wow! Bukan Hanya Zohran Mamdani, 5 Muslim Menang Pilkada Amerika

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal