Kehidupan mereka yang tak wajar jelas mendapat penolakan dari warga desa. Warga masih bisa menerima seorang pria memiliki dua istri, tapi tidak dengan Ho, Kan, serta adik mereka.
Singkat cerita lahirlah anak pertama Kan yang diyakini buah dari hasil hubungannya dengan sang adik.
Setelah itu warga setempat mulai melunak, mau menerima mereka namun dengan syarat. Ketiganya harus mengorbankan beberapa hewan kepada dewa. Tujuannya agar tak dewa tak marah sehingga mereka terhindar dari bencana.
Sejak itu Ho, Kan, dan adiknya dilaporkan hidup bahagia, bahkan tak pernah bertengkar. Mereka dikaruniai 10 anak dan beberapa cucu.