Sementara itu, Sugianto mengaku tidak ingat berapa banyak warga yang dia tolong bersama dengan kepala desa nelayan.
"Saya turun bukit sambil menggendong nenek-nenek yang terbangun setelah mendengar 'cepat, cepat,' dan saya takut melihat api yang menempel di toko tepat di depan saya," kata Sugianto dikutip dari Maeil Business News Korea, Rabu (2/4/2025).
Sugianto masuk ke Korea Selatan dengan visa kerja delapan tahun lalu dan bekerja sebagai pelaut. Sugianto telah memiliki istri dan satu orang anak di Indonesia. Dia juga dapat berkomunikasi dengan penduduk setempat dalam bahasa Korea.
"Saya cinta Korea. Khususnya penduduk desa, seperti keluarga. Saya harus kembali ke rumah setelah tiga tahun. Saya merasa dihargai karena tidak ada yang terluka dalam kebakaran hutan," tuturnya.
Dengan aksi heroik Sugianto bersama kepala desa nelayan, semua penduduk dapat dievakuasi dengan aman ke pemecah gelombang. Penduduk desa pun berterima kasih kepada Sugianto.
"Saya akan berada dalam masalah besar tanpa Sugianto dan kepala desa nelayan. Saya berharap saya dapat terus bekerja dan hidup dengan pemuda yang baik dan dapat diandalkan," kata masyarakat setempat.