Tal Wenderow, presiden dan CEO Vocalis Health, perusahaan yang mengembangkan aplikasi pendeteksi suara, mengatakan, algoritma tersebut akan digunakan untuk mendiagnosis dan memantau dari jarak jauh.
Pada tahap ini, aplikasi hanya akan digunakan oleh staf medis bersama pasien yang ambil bagian dalam penelitian. Namun Vocalis Health membuka kesempatan kepada siapa saja untuk ambil bagian dalam penelitian dengan mengirim sampel suara mereka ke paraa peneliti.
Para peneliti berharap, dengan menggunakan data dari sistem ini, otoritas bisa mengetahui siapa-siapa saja yang harus diprioritaskan mendapat penanganan segera dan perlu dirawat inap serta siapa-siapa saja yang mengalami gejala ringan sehingga cukup menjalani perawatan di rumah.
"(Pemantauan) Dapat dilakukan dari jauh untuk mencegah penyebaran penyakit serta tak membebani sistem kesehatan nasional,” bunyi pernyataan.
Hasil awal dari penelitian ini diperkirakan bisa diketahui dalam 6 pekan.
Israel sejauh ini melaporkan lebih dari 1.600 kasus virus corona, tiga di antaranya meninggal.