SHANGHAI, iNews.id - Selama lebih dari sepekan, penduduk Shanghai yang berani pergi keluar rumah menemukan sesuatu yang asing: kedamaian dan ketenangan.
Wabah virus korona yang mematikan membuat sebagian besar aktivitas di China terhenti. Namun mungkin, tidak ada perubahan yang lebih mencolok daripada di kota terbesar dan paling ramai di negara itu.
Hilang sudah kemacetan lalu lintas, trotoar ramai, dan pengusaha yang bergegas berangkat bekerja. Suasana itu digantikan oleh jalan-jalan kosong yang menakutkan, bar dan bisnis yang tutup, dan hanya pejalan kaki sesekali - selalu di belakang topeng pelindung.
Shanghai merupakan yang terpadat dari banyak kota besar di China, tetapi keramaian di sana hilang seperti dihantam bom atom.
Tepi sungai Bund yang indah biasanya dipenuhi orang-orang kini tampak kosong.
Gedung-gedung pencakar langit perusahaan yang menjulang sebagian besar kosong.
Keheningan hanya sesekali terganggu oleh dentang menara jam setinggi 90 meter di atas Shanghai Customs House yang berusia 93 tahun.