Edell mengatakan tidak diketahui secara pasti kapan kucing itu melarikan diri. Tetapi dia tampaknya telah lolos dari jaring yang robek di sekitar kandang pada suatu malam.
"Macan dahan kedua tidak kabur," katanya.
Belum diketahui pasti bagaimana jaring itu robek, meski adakemungkinan keterlibatan manusia.
Macan dahan, disebut demikian karena pola bulunya yang seperti awan. Jumlahnya mengalami penurunan di alam liar. Merkea mendiami hutan lebat di kaki pegunungan Himalaya, Asia Tenggara, dan China Selatan.
Petugas kebun binatang mengatakan, sementara macan dahan mungkin akan ditemukan di properti itu. Penduduk setempat diminta mewaspadai kucing yang sangat besar itu.
"Dia masih memiliki cakar dan gigi yang lengkap. Kami tidak ingin ada yang mencoba menangkapnya. Dia bukan kucing rumahan, ini masih hewan liar. Tapi foto atau info apa pun akan sangat membantu," katanya.