TOKYO, iNews.id - Jepang tak bisa memastikan adanya informasi pertahanan yang bocor terkait laporan The Washington Post. Surat kabar Amerika Serikat itu sebelumnya melaporkan China meretas jaringan siber pertahanan Jepang.
Disebutkan, hacker militer China mendapat akses ke jaringan pertahanan rahasia Jepang sejak 2020. Hacker bisa mengakses informasi tentang kemampuan, rencana, serta kekurangan-kekurangan militer Jepang.
Setelah mendengar insiden tersebut, kepala Badan Keamanan Nasional AS terbang ke Tokyo untuk memberi pengarahan kepada Menteri Pertahanan Jepang.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan, Jepang dan AS selalu menjalin komunikasi yang erat di berbagai tingkatan.
"Karena sifat masalahnya, saya tidak bisa memberi penjelasan rinci lebih lanjut mengenai komunikasi tersebut, tapi kami belum bisa mengonfirmasi fakta bahwa informasi keamanan telah bocor akibat serangan dunia maya," katanya, dikutip dari Reuters, Selasa (8/8/2023).
Matsuno menambahkan, keamanan dunia maya adalah dasar bagi pertahanan aliansi Jepang-AS. Oleh karena itu negaranya akan terus berupaya menjaga jaringannya tetap aman dan kokoh.