MANILA, iNews.id - Filipina menegaskan tak akan pindah dari pulau karang di Laut China Selatan yang disengketakan dengan China. kKapal Penjaga Pantai China pada 5 Agustus lalu mencegat dan menembak kapal logistik Filipina dengan meriam air, memicu protes keras.
Kapal itu mengangkut personel militer Filipina yang akan melanjutkan tugas menjaga daerah perairan terluar saat diserang. Kapal juga membawa logistik untuk personel militer Filipina.
Pejabat senior Dewan Keamanan Nasional Filipina (NSC) Jonathan Malaya menyamakan insiden pada 5 Agustus dengan perang tak seimbang antara David dan Goliath.
Dia menegaskan peningkatan kehadiran China di pulau karang Second Thomas Shoal tidak akan menghalangi tekad Filipina untuk mempertahankan wilayahnya.
"Kami tidak akan pernah meninggalkan Beting Ayungin," kata Malaya, meruju pada sebutan nama lokal pulau tersebut.