Nahas, setelah semua prosedur dijalani, kulit mukanya justru hancur. Kondisi paling buruk terjadi di pagi hari.
"Di pagi hari, volume jaringan kering di bawah mata semakin meningkat. Perubahan cepat terjadi, setiap jam wajah saya berubah. Dalam tiga hari, tidak hanya bagian bawah mata tetapi juga kelopak mata bagian atas benar-benar kering," katanya.
Kemudian dia mengetahui jika Longidaza justru menggerogoti jaringan kulitnya. Selanjutnya, ahli kecantikan Svetlana, Dr Irina Freimanis menyuntikkan lebih banyak gel dan juga lebih banyak obat baru secara gratis.
Prosedur itu menyebabkan rasa sakit tetapi tidak menyelesaikan masalah. Bahkan, ahli bedah dan dokter mata memperingatkan jika kerusakan pada area mata dapat membuat penglihatannya terganggu.
Svetlana lantas pergi ke Komite Investigasi Rusia, yang sekarang sedang memeriksa kasus tersebut. Dia juga berobat ke beberapa dokter untuk membantu menyembuhkannya.
"Beberapa dokter mengatakan kepada saya, obat ini telah merusak wajahku, itu tidak dapat diubah. Bahkan setelah operasi (restoratif), itu akan menjadi wajah yang sama sekali berbeda, dan kulit tidak akan pulih sepenuhnya," katanya.