"Selama empat dekade terakhir, saya telah menanggung banyak hinaan dan tuduhan atas peran kecil saya dalam memajukan kepentingan nasional, mulai dari mengakhiri perang yang dipaksakan hingga menuntaskan kasus nuklir," katanya, dalam surat pengunduran diri.
Selama ini Zarif memilih bungkam menghadapi kritikan yang dia anggap sebagai kebohongan dan distorsi, demi melindungi kepentingan negara.
Zarif menjabat sebagai menlu selama 8 tahun di bawah Presiden Hassan Rouhani. Dia berperan penting dalam kesepakatan nuklir 2015 dengan negara-negara Barat, meski akhirnya AS menarik diri.
Namun belum lama ini dia dipanggil oleh hakim dan disarankan untuk kembali ke dunia akademis guna mencegah tekanan lebih lanjut terhadap pemerintah.
"Saya berharap dengan kepergian saya, hambatan terhadap keinginan rakyat dan keberhasilan pemerintah akan terhapus," katanya.