Pilpres Turki dijadwalkan berlangsung pada 2028, namun ada peluang besar pesta demokrasi itu akan digelar lebih awal.
“Kita tengah menghadapi tirani besar, tapi saya ingin Anda tahu bahwa saya tidak akan patah semangat,” kata Ekrem, seperti dikutip dari Associated Press, Rabu (19/3/2024).
Universitas Istanbul membatalkan ijazah Ekrem terkait penyimpangan dalam pemindahannya pada 1990 dari universitas swasta di Siprus.
Ekrem membantah tuduhan itu dan akan melawannya ke jalur hukum.
Pemimpin oposisi tersebut menghadapi berbagai tuntutan hukum, termasuk tuduhan berupaya memengaruhi pakar hukum yang sedang menyelidiki kotanya. Atas tuduhan itu, Ekrem terancam dilarang terjun ke politik serta tentunya penjara.