Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan, Pemerintah Jepang tidak dalam posisi memberikan komentar apa pun karena acara peringatan diselenggarakan oleh kota.
Sementara itu seorang penyintas bom atom Nagasaki Terumi Tanaka (92), memahami keputusan pemerintah kota. Menurut pria yang kehilangan lima anggota keluarga dalam serangan bom atom itu, Wali Kota Suzuki mendengarkan masukan warga.
“Semua orang harus fokus pada bagaimana membuat upacara itu bermakna, mungkin mengirimkan pesan yang dapat mengarah pada berakhirnya perang. Keputusan itu mungkin bukan tentang mengkritik siapa pun,” ujarnya.
Para dubes negara G7 serta beberapa negara lain mengirim surat bersama ke Pemerintah Kota Nagasaki pada pertengahan Juli yang menyatakan keberatan mereka mengenai tak diundangnya Israel. Mereka mengancam tak akan mengirim pejabat tingkat tinggi ke peringatan tersebut.
"Jika Israel dikecualikan, akan sulit bagi kami untuk mengirim pejabat tingkat tinggi dalam acara tersebut," demikian isi surat bersama.