Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi dan mitranya dari Ukraina Dmytro Kuleba berbicara melalui sambungan telepon pada Selasa (1/3/2022). Pada kesempatan itu, Kuleba meminta bantuan China untuk membujuk Rusia agar menghentikan serangan.
Sebaliknya, Wang Yi meminta jaminan dari Ukraina soal keamanan warga negaranya.
Sejak Jumat pekan lalu, semakin banyak warga China di Ukraina yang mendapat perlakuan buruk dari warga lokal, beberapa dari mereka mengaku mengalami serangan fisik seperti dianiaya.
Sebuah video yang dirilis stasiun televisi pemerintah CGTN menunjukkan, seorang mahasiswa China, Xu Xianghui, mengatakan dibuntuti ke supermarket kemudian diancam.
"Ini adalah konsekuensi karena tidak menentang invasi. Berhentilah menghina orang Ukraina. Kami di sini, di Ukraina, menanggung akibatnya," kata seorang netizen China yang tinggal di Ukraina di akun Weibo, mengomentari video Xu Xianghui.
Menyusul rentetan insiden tersebut, Pemerintah China buru-buru mengevakuasi warganya dari Ukraina. Sebanyak 600 pengungsi pertama tiba di Moldova pada Senin lalu. Sementara Wang termasuk dari 1.000 lainnya yang diberangkatkan ke Slovakia dan Polandia keesokan harinya.
Kedubes China di Kiev pekan lalu sempat meminta warganya untuk memasang bendera China di tempat tinggal maupun kendaraan. Namun setelah kejadian ini, kedubes menyesuaikan panduan pada akhir pekan lalu dan meminta mereka tidak menonjolkan diri.
"Jangan mengungkapkan identitas atau menampilkan tanda pengenal Anda sesuka hati," bunyi pernyataan kedubes.