GAZA, iNews.id - Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 kini telah melampaui 37.000 jiwa. Sementara hampir 84.500 orang lainnya menderita luka-luka.
"Pendudukan Israel melakukan 8 pembantaian terhadap banyak keluarga di Jalur Gaza, mengakibatkan 283 orang syahid dan 814 luka-luka selama 24 jam terakhir," ungkap kata Kementerian Keaehatan Gaza melalui Telegram, Minggu (9/6/2024).
"Jumlah korban agresi Israel telah meningkat menjadi 37,084 syuhada dan 84,494 luka-luka sejak 7 Oktober lalu," kata kementerian itu lagi.
Selama 24 jam dari Sabtu (8/6/2024) hingga Minggu kemarin saja, ada 274 warga sipil tewas dan 698 terluka oleh serangan tentara Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza Tengah. Sementara sejumlah korban masih berada di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan. Menurut kementerian itu, ambulans serta tim pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka.
Serangan Israel di Jalur Gaza sejak delapan bulan lalu dipandang sebagai genosida terhadap rakyat Palestina yang ada di wilayah itu. Operasi militer zionis itu tak hanya membantai perempuan dan anak-anak, tetapi juga menyebabkan kelaparan yang meluas dan meratakan sebagian besar Jalur Gaza.
Serangan Israel itu menyusul Operasi Banjir al-Aqsa yang dilancarkan Hamas terhadap Israel Selatan pada 7 Oktober 2023. Kala itu, Hamas berhasil menewaskan 1.200 orang Israel dan menawan 250 orang lainnya.
Hamas mengatakan, mereka melancarkan Operasi Banjir al-Aqsa sebagai pembalasan atas kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza.