Wakil Perdana Menteri Malaysia Zahid Hamidi mengimbau masyarakat tetap tenang dan selalu merujuk informasi resmi dari badan meteorologi.
“Hindari menyebarkan berita palsu yang dapat menimbulkan kebingungan,” kata pria yang juga menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Malaysia itu.
Meski aktivitas seismik di Semenanjung Malaysia tergolong rendah, wilayah tersebut beberapa kali diguncang gempa.
Gempa 5,4 Akala Richter pada Januari 1922 merupakan guncangan terkuat yang pernah tercatat di negara itu dengan titik pusat di Johor.
Antara 30 November 2007 dan 14 Januari 2008, 13 gempa terjadi di sepanjang zona patahan Bukit Tinggi, patahan aktif yang membentang di perbatasan Selangor dan Pahang.
Bendungan Kenyir di Terengganu; Kuala Pilah di Negeri Sembilan; serta Manjung dan Temenggor di Perak juga pernah mengalami gempa bumi dengan kekuatan mulai dari M1,6 hingga 4,6.
Negara Bagian Sabah di Malaysia Timur mengalami gempa bumi lebih sering karena terletak di sepanjang tiga garis patahan utama.
Pada Juni 2015, gempa melanda Gunung Kinabalu, menewaskan 18 orang. Di antara mereka yang meninggal di puncak tertinggi Malaysia itu adalah 10 warga Singapura yakni tujuh siswa dan dua guru dari Sekolah Dasar Tanjong Katong serta seorang pemandu.