Latar Belakang Konflik: Gencatan Senjata Rapuh
Konflik perbatasan Thailand-Kamboja sempat memuncak pada Juli lalu, dengan kedua negara saling serang menggunakan artileri dan pesawat tempur. Pertempuran itu menewaskan sedikitnya 38 orang dari kedua pihak sebelum akhirnya gencatan senjata difasilitasi oleh Malaysia selaku pemimpin ASEAN.
Meski pertempuran telah berhenti, situasi di lapangan masih tegang. Sejumlah warga Kamboja yang tinggal dekat garis demarkasi melaporkan gangguan suara keras dari arah Thailand setiap malam.
Putra Hun Sen, Hun Manet, yang kini menjabat sebagai Perdana Menteri Kamboja, menindaklanjuti laporan tersebut dengan menginstruksikan menteri luar negeri (menlu) untuk membahas insiden itu dengan pemerintah Malaysia selaku mediator ASEAN.
Hun Manet menegaskan, Kamboja tidak akan tinggal diam terhadap tindakan yang mengancam kesejahteraan rakyatnya.
“Kamboja menghormati perbatasan dan kedaulatan semua negara tetangga. Namun, kami juga menuntut perlakuan yang sama terhadap warga kami,” ujarnya.