YANGON, iNews.id - Seorang biksu Buddha anti-Muslim di Myanmar, Wirathu, mendapat penghargaan dari pemerintahan junta. Penghargaan nasional bernama 'Thiri Pyanchi' itu diberikan kepada Wirathu pada Selasa (3/1/2023) dalam rangka peringatan hari kemerdekaan ke-75 Myanmar.
Pria yang dijuluki Buddhist bin Laden karena menghasut kebencian terhadap Muslim tersebut dianggap berjasa terhadap negara.
Dia kerap memunculkan retorika anti-Muslim, terutama terhadap etnis Rohingya. Bukan hanya itu, Wirathu juga menyerukan pemboikotan usaha milik Muslim serta pembatasan pernikahan antara umat Buddha dan Muslim.
Tim informasi militer Myanmar, seperti dikutip dari AFP, Rabu (4/1/2023), menyatakan penghargaan diberikan kepada Wirathu atas usahanya yang luar biasa dalam mewujudkan persatuan Myanmar. Disebutkan pula pengharagaan diberikan pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing.
Wajah Wirathu pernah tampil di sampul Majalah Time pada 2013 dengan judul "The Face of Buddhist Terror" terkait kerusuhan yang menyebabkan banyak orang tewas.
Beberapa lembaga HAM menyebut seruan Wirathu itu memicu permusuhan di tengah masyarakat serta menjadi alasan tindakan keras militer terhadap Muslim Rohingya pada 2017, memaksa sekitar 740.000 orang melarikan diri atau eksodus ke Bangladesh.
Wirathu kemudian dipenjara pada masa pemerintahan Aung San Suu Kyi atas tuduhan penghasutan. Namun pada September 2021, setelah Suu Kyi digulingkan melalui kudeta pada 1 Februari, pemerintahan junta membebaskan Wirathu setelah membatalkan semua dakwaan terhadapnya.