BERLIN, iNews.id - Data mengungkap bantuan militer Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina dalam setahun mengalahkan pengeluaran rata-rata tahuan negara itu selama perang di Afghanistan. Seperti diketahui perang Rusia dan Ukraina sudah berlangsung setahun.
Berdasarkan data firma riset Jerman, Statista, yang dirilis pekan ini, mengutip informasi dari Kiel Institute for the World Economy, bantuan militer AS ke Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022 hingga pertengahan Januari 2023 mencapai 46,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp711 triliun.
Sementara itu pengeluaran militer tahunan rata-rata AS selama 10 tahun pertama perang di Afghanistan sebesar 43,4 miliar dolar AS (berdasarkan standar dolar 2022). Seperti diketahui AS berperang di Afghanistan sejak 2001 sampai semua pasukannya ditarik pada 2021.
“Ketika menghitung biaya tahunan rata-rata dari perang sebelumnya di mana Amerika Serikat terlibat, besaran sebenarnya dari bantuan untuk Ukraina bisa dilihat,” kata analis data Statista, Martin Armstrong.
Dia menambahkan, data tersebut tidak memasukkan bantuan senjata dan peralatan dari Departemen Pertahanan AS (Pentgon) untuk Ukraina yang nilainya mencapai 5 miliar dolar AS.
Angka tersebut juga tak memasukkan bantuan non-militer AS untuk Ukraina, termasuk 4,5 miliar dolar AS untuk dana pensiun, gaji pegawai pemerintah, dan pengeluaran publik lainnya.
Secara keseluruhan AS telah memberikan bantuan sebesar 113 miliar dolar untuk Ukraina dan kemungkinan akan terus bertambah. Pasalnya beberapa pejabat pemerintahan Presiden Joe Biden berjanji untuk terus membantu Ukraina sampai kapan pun diperlukan.
Beberapa anggota parlemen AS, seperti politikus Partai Demokrat Seth Moulton dan politikus Republik Marjorie Taylor Greene, menyebut krisis Ukraina sebagai perang proksi yang dilakukan AS dan NATO terhadap Rusia.