Otoritas pendidikan tinggi melakukan tes kecerdasan intelektual (IQ) terhadap Yahya dan hasilnya luar biasa. Yahya bahkan menjalani tes bersama peserta lain yang lebih senior di Kota Sains Teknologi dan Inovasi Zewail. Tes tersebut mencakup mata pelajaran ilmiah seperti fisika, kimia, matematika, dan berpikir kritis, berlangsung selama 4 jam. Hasil yang diperoleh Yahya cukup mengejutkan, dia masuk dalam 10 persen peserta dengan nilai tertinggi.
Selain ilmu pengetahuan dan matematika, Yahya juga unggul dalam tes kemahiran bahasa Inggris yang digelar selama 2 jam. Oleh karena itu, dia tidak perlu lagi mengikuti kursus pengantar di universitas.
Selain itu, Yahya mendapat beasiswa penuh sehingga bisa berpartisipasi dalam berbagai program di Kota Sains Teknologi dan Inovasi Zewail. Beasiswa tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan siswa dan keluarganya sepanjang masa pendidikan akademis hingga dia lulus.
Kota Sains Teknologi dan Inovasi Zewail dibangun oleh pemerintah Mesir. Nama itu diambil dari seorang ilmuwan Mesir yang juga penerima Hadiah Nobel Kimia tahun 1999, Ahmed Zewail.