Dengan cara berbeda, Amerika Serikat juga akan menghalau asteroid. Pada akhir 2021 hingga awal 2022, AS akan meluncurkan pesawat luar angkasa robotik untuk mencegat dua asteroid yang meluncur dalam jarak relatif dekat dengan Bumi.
Pesawat luar angkasa NASA akan mendarat di salah satu dari dua asteroid untuk mempelajari perubahan lintasan asteroid.
Perkiraan saat ini, kemungkinan asteroid selebar 100 meter menabrak Bumi dalam 100 tahun ke depan adalah 1 persen. Sementara untuk ukuran lebih besar kemungkinannya lebih kecil lagi.
"Untuk kemungkinan seukuran Bennu bertabrakan sekitar 10 kali lebih kecil lagi," kata Gareth Collins dari Imperial College London.
Mengubah jalur asteroid punya risiko lebih rendah ketimbang meledakkannya dengan bom nuklir. Asteroid memang akan pecah menjadi lebih kecil, namun lintasnnya tak akan berubah.