Seorang jurnalis di Nuku'alofa Mary Lyn Fonua mengatakan, penduduk setempat menghadapi dampak buruk dari bencana ini.
"Ini melampaui apa yang pernah dialami siapa pun di sini. Gelombang kejut dari letusan mengacaukan pikiran kami. Kami baru memulai normal sekarang," tuturnya.
Lapisan debu halus menutupi semua permukaan, memicu kekhawatiran terhadap masalah kesehatan penduduk untuk jangka panjang.
"Ada (debu) di mana-mana, mengganggu mata, Anda bisa menderita luka di sudut mulut. Kuku emua orang menghitam. Kami terlihat kotor. Kami butuh banjir tropis untuk menghanyutkan semuanya," ujarnya.
Sementara itu di Peru, dua orang tewas tenggelam saat berenang di pantai setelah diterjang tsunami dampak letusan.
Tsunami juga menghantam kapal tanker yang sedang bongkar muat di dekat Lima, Peru, menyebabkan minyak tumpah dan mengotori sepanjang pantai.